Target Pembangunan BTS Di Papua
Direktur Khusus Tubuh Aksesbilitas Telekomunikasi dan Info (BAKTI), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Anang Latif menjelaskan, pemerintahan menarget pembangunan satu unit Base Transceiver Station (BTS) untuk tiap dusun di Papua.
Janji pembangunan BTS itu diharap bisa memudahkan warga di propinsi Papua memperoleh akses telekomunikasi. "Dengan fokus pada pembangunan infrastruktur TIK di daerah komunitas pemukim, diharap satu dusun di Propinsi Papua bisa mempunyai satu BTS," terang Anang.
Pengadaan BTS setiap dusun sebagai usaha jalankan instruksi Presiden Joko Widodo supaya bisa percepat alih bentuk digital untuk memberikan dukungan service pemerintah dan usaha.
"Keinginannya, warga Papua tak perlu kerja keras seberang ke dusun lain cuman untuk memperoleh signal," terangnya. Sekarang ini BAKTI sedang berusaha menuntaskan pembangunan BTS supaya bisa memeratakan capaian coverage signal 4G di semua Indonesia, terhitung di Papua.
Di tahun 2022, BAKTI akan meneruskan pembangunan sekitar 5.204 BTS yang diutamakan untuk Propinsi Papua. Anang mengaku jika lokasi permukiman yang menyebar dan keadaan rentang alam di Papua jadi rintangan tertentu.
"Pembangunan BTS menarget tempat komunitas yang ada beberapa keluarga menetap. Tetapi di Papua, tempat lokasi tinggal tiap keluarga terpecah-pecah. Bahkan juga, ada satu dusun kemungkinan warga cuman 10 keluarga, karena sangat minimal mereka terpencar-pencar," katanya.
Menurut Dirut BAKTI Kementerian Kominfo, hal tersebut jadi rintangan tertentu untuk Pemerintahan dalam menuntaskan semua coverage di Propinsi Papua. "Kemungkinan bisa saja di daerah coverage itu tidak ada warganya karena demikian menebar keluarga pemukim," katanya.