Transisi Dari WFH ke WFO

Transisi Dari WFH ke WFO
Transisi Dari WFH ke WFO

Wabah telah jalan lebih satu tahun di Indonesia. Bersamaan dengan berkurangnya tingkat PPKM di beberapa daerah di tanah air, banyak kantor mulai kembali mengaplikasikan peraturan WFO (Work From Office).

Periode WFH (Work From Home) yang lumayan lama membuat peralihan dari WFH ke WFO kerap memunculkan masalah. Irama WFH yang mempunyai skema bangun tidur, makan, jam kerja yang flesibel membuat Anda harus menyesuaikan saat ingin kembali WFO.

Irama itu malah berkebalikan dengan WFO yang menuntut Anda untuk bangun lebih cepat, keluarkan banyak energi untuk lakukan perjalanan dari rumah ke arah kantor atau tempat kerja. Disamping itu, agenda makan dan istirahat juga tidak sangsi akan berbeda.

Peralihan dari WFH ke WFO akan membuat badan semakin banyak keluarkan energi. Oleh karenanya, untuk Anda yang akan kembali WFO, berikut cara-cara yang dapat dilaksanakan supaya peralihan dari WFH dapat jalan secara lancar.

Lakukan olahraga fisik

Irama WFH yang condong rileks dan kurang kegiatan fisik membuat keadaan otot badan jadi menurun dan turunkan kesehatan badan. Keadaan ini akan diperburuk bila Anda tidak mengaplikasikan skema makan sehat dan bagus. Ini mempunyai potensi membuat Anda kehilangan massa otot karena kurang gerak dan membuat timbulnya kekuatan jantung dan paru-paru yang menurun.

Hal di atas pasti menghalangi Anda saat kembali WFO yang menuntut semakin banyak kegiatan fisik hingga dapat membuat gampang lemas dan mengusik keproduktifan pada tempat kerja. Supaya peralihan WFH ke WFO berjalan mulus, seharusnya Anda perlu olahraga dengan bertahap untuk kembalikan stamina dan massa otot seperti saat sebelum wabah.

Merilis dari American College of Sport Medicine (ACMS), manusia disarankan olahraga minimal 30 menit sehari-harinya untuk jaga kesehatan badan. Kerjakan olahraga enteng dengan durasi waktu 1/2 jam seperti jalan cepat atau jogging.

Lihat kesehatan kulit

WFH yang membuat Anda jarang-jarang keluar dari rumah, jadikan kesehatan dan kebersihan kulit kurang terbangun. dr Kevin Andrian alumnus Fakultas Kedokteran Unika Atmajaya Jakarta mengatakan wabah membuat permasalahan kulit namanya "skindemi". Keadaan ini terbentuk karena penggunaan masker yang kelamaan hingga mengakibatkan kulit jadi lusuh, kemerahan, gatal, dan gampang berjerawat.

Skindemi akan makin lebih buruk bila kerap buka tutup masker saat melakukan aktivitas. Ini karena muka disekitaran masker riskan terkena kuman. Disamping itu, pemakaian masker dalam waktu yang lama membuat pori-pori gampang mampet dan mempunyai potensi jadi tempat bakteri dan kuman berkembang biak.

Oleh karenanya, yakinkan diri Anda memakai masker yang bersih saat pergi kerja dan gunakanlah masker secara betul. Janganlah lupa bersihkan muka setelah melakukan aktivitas dan tidak boleh kerap buka dan tutup masker saat melakukan aktivitas.

Prioritaskan prokes dan stop merokok

WFO yang mewajibkan Anda melakukan aktivitas di luar rumah membuat Anda agar lebih ketat dalam mengaplikasikan prosedur kesehatan. Selalu menggunakan masker, membersihkan tangan, dan jaga jarak baik saat di transportasi umum atau dengan rekanan kerja saat ada di ruang kantor.

Anda pun perlu memerhatikan kemampuan gedung atau tempat Anda bekerja supaya menjaga jarak dapat dilaksanakan dengan optimal. Untuk mengaplikasikan ini, Anda dapat memakai program tracing PeduliLindungi

Disamping itu, supaya badan masih tetap sehat dan bugar selama saat peralihan dari WFH ke WFO, cara yang lain dapat dilaksanakan dengan stop merokok. Selainnya kandungan rokok yang beresiko untuk kesehatan, kegiatan merokok dapat menjadi media peralihan virus serta bakteri dari tangan perokok ke dalam mulut.

Kegiatan merokok membuat resiko share penyakit yang karena Anda harus melepaskan masker dan asap pembakaran rokok yang dapat terisap seseorang.