Data Pada Aplikasi eHAC Aman
Para pengguna aplikasi eHAC tidak perlu hawatir tentang kabar yang beredar tentang kebocoran data, kabar tersebut tidak benar. Klaim dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bahwa data pengguna yang berada di aplikasi eHAC masih terlindungi.
Informasi dari lembaga analis vpnMentor hanya mengungkapkan potensi kebocoran data yang ada di aplikasi eHAC, bukan menginformasikan tentang kebocoran data.
Alfons Tanujaya selaku pengamat siber security menjelaskan bahwa secara definitif jika ada data yang sifatnya sensitif, terproteksi atau rahasia bisa dilihat saja oleh individu yang tidak memiliki hak, maka hal ini sudah termasuk ke dalam kategori kebocoran data.
Kita amati dan perhatikan artikel dari VPNmentor yang notabena adalah perusahaan asing dan bukan merupakan mitra kemenkes, pada kenyataannya mereka bukan hanya melihat-lihat saja tetapi seperti mengobok-obok data eHAC dimana diinformasikan bahwa data yang terpapar adalah identitas penumpang, identitas rumah sakit, nomor antrian ketika melakukan tes Covid, alamat, jenis pengetesan Covid, hasil pengetesan dan tanggal pencetakan sertifikat dan dokumen ID eHAC, semua dijelajahinya.
Database yang mereka obok-obok didalamnya mengandung informasi staff yang bertugas membuat akun eHAC dengan detail seperti Nama, nomor ID, nama akun eHAC, alamat email dan informasi apakah menggunakan password default atau tidak. Yang disayangkan, pernyataan Kemenkes dan BSSN ini tetap menyakini bahwa tidak ada kebocoran data eHAC.
Dalam hal ini, kementerian Kominfo seharusnya yang paling mengerti tenatang IT di Indonesia dan tahu jelas apa itu data dan apa itu definisi kebocoran data. Seandainya kalau hal tersebut benar, VPNmentor dapat diproses secara hukum karena telah menyebarkan informasi yang tidak benar dan menjelekkan Pemerintah Indonesia karena aplikasi Covid-19 nya mengalami data yang massif.
Mengutip pernyataan Anton Setiawan selaku jubir BSSN mengatakan bahwa apa yang terjadi bukan terkait kebocoran data. Ini bagian dari proses dimana pihak-pihak yang memiliki keamanan siber saling bertukar informasi.
Keseimpulannya yaitu data-data yang ada masih tersimpan dengan baik. Informasi ini sebagai mitigasi risiko untuk langkah pencegahan seperti pada sistem OSS. Selain eHAC yang akan menuju intimigasi risiko, platform pedulilindungi juga akan berintimigasi risiko demi keamanan data bersama.